Aku Tidak Ingin yang Kuning Maupun yang Putih

September 30, 2022

Kalimat ini diucapkan oleh salah seorang sahabat yang zuhud, yaitu Ummu Sulaim, ibu Anas Radhiyallahu Anhuma pada saat dilamar Abu Thalhah yang masih dalam keadaan kafir. 


Riwayat tersebut menyebutkan, bahwa Malik, bapak Anas Radhiyallahu Anhu berkata kepada istrinya, Ummu sulaim, ibu Anas, "Sesungguhnya orang ini, yakni Rasulullah mengharamkan khamar". Kemudian dia pergi hingga sampai ke Syam dan mati di sana. Setelah itu abu Thalihah datang untuk melamar Ummu Sulaim ulaim dan menyatakan keinginannya itu. Ummu Sulaim menjawab, "Wahai Abu Thalhah, orang sepertimu tidak pantas untuk ditolak, akan tetapi kamu adalah orang kafir, sedangkan aku seorang muslimah, maka kamu tidak bisa menikahiku".

Abu Thalhah selanjutnya bertanya, "Apakah maharmu?" Ummu sulaim balik bertanya, "Apa maharku?" Abu Thalhah berkata, "Yang kuning dan yang putih". Ummu sulaim Radhiyallahu Anha menjawab, "Aku kuning maupun yang putih, akan tetapi yang aku inginkan adalah kamu masuk ke dalam agama Islam". Kemudian Abu Thalihah berkata, "kepada siapakah aku melakukannya?" Ummu Sulaim berkata, "Lakukanlah di hadapan Rasulullah!". 

Selanjutnya Abu Thalhah pergi mencari Rasulullah yang pada saat itu sedang duduk bersama para sahabatnya. Ketika melihatnya, beliau bersabda, "Abu Thalhah telah datang kepada kalian dan kemuliaan Islam telah berada di antara kedua matanya. "Maka Abu Thalhah pun datang dan memberitahukan kepada Rasulullah tentang apa yang telah dikatakan Ummu Sulaim Radhiyallahu Anha, maka kemudian dia menikahinya dengan mahar masuk agama Islam.

Tsabit berkata, "kami tidak mendengar bahwa maharnya lebih besar dari itu, sesungguhnya dia telah ridha dengan Islam sebagai mahar dan Abu Thalhah menikahinya dengan masuk Islam..." Hingga akhir hadits.

Demikianlah seorang shahabiyat yang mulia ini memberikan kepada para wanita Muslimah contoh yang mulia di dalam mengutamakan Allah ta'ala serta kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia beserta seluruh keindahannya." Aku tidak ingin yang kuning maupun yang putih, akan tetapi aku ingin kamu masuk Islam".

Ini merupakan kalimat-kalimat yang perlu kita sampaikan kepada orang-orang yang berpandangan anaknya demi kehidupan dunia yang hina dan yang tidak menyamai sedikitpun dengan apa yang ada di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala walau sebesar sayap nyamuk sekalipun.

Itu adalah kalimat yang hendaknya kita pergunakan untuk mengingatkan orang-orang yang tenggelam dalam buaian setan (terkutuk), yaitu orang-orang yang mensyaratkan kepada orang-orang yang meminang para perempuan dengan mahar yang mahal dan hadiah-hadiah yang memberatkan para calon suami yang miskin.

Prinsip mereka, "Apabila dia menginginkan hal ini, maka silakan, namun jika tidak
... (ya sudah)". Dan para calon suami tidak mengetahui bahwa perempuan yang paling besar berkahnya adalah perempuan yang paling ringan maharnya.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar